7.12 Troubleshooting

[menuju akhir]

 1. Pendahuluan [kembali]

       Troubleshooting rangkaian elektronika adalah proses identifikasi, analisis, dan pemecahan masalah yang terjadi dalam suatu sistem elektronika. Rangkaian elektornika dapat terdiri dari berbagai komponen, seperti resistor, kapasitor, transistor, mikrokontroller, dan lain-lain, yang bekerja bersama untuk mencapai fungsi yang diinginkan.

     Kegunaan dari troubleshooting rangkaian elektronika adalah untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan atau gangguan yang dapat menghambat kinerja sistem. Proses troubleshooting melibatkan langkah-langkah sistematis untuk mengidentifikasi akar masalah dan mengambil tindakan perbaikan yang tepat.

2. Tujuan [kembali]

  • Mempelajari permasalahan dalam menjalankan (troubleshooting) rangkaian JFET
  • Mengetahui dari pemeriksaan operasi dc dari Konfigurasi bias diri JFET. 

3. Alat dan Bahan [kembali]

3.1  Alat

3.1.1  Voltmeter

      Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik dalam besaran dan satuan tertentu. Batas ukur dalam voltmeter dinyatakan dalam milivolt (mV), voltmeter (V), mikrovolt, atau kilovolt (kV).


3.2  Bahan

3.2.1  JFET


      JFET adalah sebuah bahan semikonduktor yang cukup panjang, dikotori untuk mendapatkan muatan listrik positif (tipe-p) atau negatif (tipe-n) yang melimpah. Koneksi pada setiap ujung semikonduktor membentuk sumber dan cerat.


3.2.2  Battery

      Baterai adalah alat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia kemudian diubah menjadi energi listrik untuk memperoleh arus listrik yang diperlukan.

3.2.3  Resistor


      Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya

3.2.4  Ground


      Ground merupakan titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik.

4. Dasar Teori [kembali]

Secara umum, proses dimulai dengan pemeriksaan ulang konstruksi jaringan dan koneksi terminal. Hal ini biasanya diikuti dengan pengecekan level tegangan antara terminal tertentu dan arde atau antara terminal jaringan. Jarang level arus diukur karena manuver seperti itu memerlukan gangguan pada struktur jaringan untuk memasukkan meteran. Tentu saja, setelah level tegangan diperoleh, level arus dapat dihitung dengan menggunakan hukum Ohm.

Untuk amplifier JFET n -channel, jelas dipahami bahwa nilai diam VGSQ dibatasi hingga 0 V atau tegangan negatif. Untuk jaringan pada Gambar 7.55, VGSQ terbatas pada nilai negatif dalam rentang 0 V hingga V Jika meter dihubungkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.55 dengan kabel positif (biasanya berwarna merah) ke gerbang negatif (biasanya dan kabel hitam) ke sumber, pembacaan yang dihasilkan harus memiliki tanda negatif dan besarnya beberapa volt.

5. Percobaan [kembali]

a. Prosedur [kembali]

  • Pastikan semua kabel, konektor, dan komponen terhubung dengan benar. Periksa apakah ada kabel yang putus atau konektor yang longgar.
  • Pastikan sumber daya (misalnya, baterai atau catu daya) berfungsi dengan baik. Periksa tegangan dan arus yang masuk ke rangkaian.
  • Mulailah dengan menguji komponen satu per satu. Gunakan multimeter atau alat pengukur lainnya untuk memeriksa resistansi, kapasitansi, dan nilai-nilai komponen lainnya.
  • Periksa transistor, resistor, kapasitor, dan dioda. Gantilah komponen yang rusak.
  • Ikuti jalur sinyal dari input ke output. Periksa apakah ada jalur yang terputus atau komponen yang tidak berfungsi di sepanjang jalur tersebut.
  • Jika mungkin, gunakan osiloskop untuk memeriksa bentuk gelombang dan sinyal di berbagai titik dalam rangkaian. Ini membantu mengidentifikasi masalah seperti gelombang yang terdistorsi atau frekuensi yang salah.
  • Pastikan semua komponen terhubung dengan baik ke ground. Ground yang buruk dapat menyebabkan masalah dalam rangkaian.
  • Berikan sinyal input ke rangkaian dan periksa apakah output sesuai dengan yang diharapkan. Jika tidak, identifikasi bagian yang menyebabkan masalah.
  • Jika Anda menghadapi masalah digital, gunakan logika penganalisis untuk memeriksa sinyal digital di berbagai titik dalam rangkaian.
  • Troubleshooting memerlukan kesabaran dan pendekatan yang sistematis. Jangan ragu untuk mencatat temuan Anda dan mengambil langkah-langkah secara berurutan.


b. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

  1. Mengumpulkan Informasi: Pertama-tama, kumpulkan informasi tentang masalah yang terjadi. Pahami gejala yang muncul dan identifikasi perangkat atau sistem yang terkena masalah.

  2. Mendeskripsikan Masalah: Deskripsikan masalah secara lebih rinci. Apa yang tidak berfungsi dengan benar? Apakah ada pesan kesalahan? Apakah ada tanda-tanda fisik kerusakan?

  3. Menentukan Penyebab Masalah: Setelah masalah teridentifikasi, tentukan penyebab potensial masalah. Apakah ada komponen yang rusak? Apakah ada konfigurasi yang salah?

  4. Membuat dan Menguji Solusi: Berdasarkan analisis penyebab masalah, buat solusi yang sesuai. Uji solusi tersebut untuk memastikan efektivitasnya.

  5. Verifikasi dan Dokumentasi: Setelah masalah teratasi, verifikasi apakah perangkat atau sistem berfungsi dengan baik. Selain itu, dokumentasikan langkah-langkah yang telah diambil untuk referensi di masa depan.


-Gambar Rangkaian 7.55 




c. Video Simulasi [kembali]






6. Download File [kembali]

Download rangkaian 7.55 klik disini

Download video penjelasan rangkaian klik disini

Download datasheet baterai klik disini

Download datasheet JFET klik disini

Download datasheet transistor klik disini

[menuju awal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

    BAHAN PRESENTASI UNTUK MATAKULIAH ELEKTRONIKA 2024 Oleh : MUHAMMAD IKHSAN DEPUTRA NIM. 2310952003   Dosen Pengampu : Dr. Darwison, S. T....