Pada rangkaian fixed bias, prinsip kerja transistor ditentukan oleh tegangan yang diberikan pada basis dan hubungan arus antar terminal transistor. Tegangan tetap dari sumber tegangan Vcc diberikan pada basis melalui resistor basis (Rb). Tegangan ini menentukan arus basis (Ib), yang mengalir ke terminal basis transistor.Arus basis Ib dihitung berdasarkan hukum Ohm:
Di mana:
Vcc adalah tegangan suplai.
Vbe adalah tegangan basis-emitor (biasanya sekitar 0.7V untuk transistor silikon).
Rb adalah nilai resistor basis.
Arus basis ini sangat kecil, tetapi penting karena menentukan arus kolektor (Ic).
Arus kolektor Ic berbanding lurus dengan arus basis menurut hubungan arus dalam transistor:
Di mana β (beta) adalah faktor penguatan arus transistor, yang menunjukkan seberapa besar arus kolektor dibandingkan dengan arus basis.
Karena β biasanya cukup besar (50 hingga 300 untuk banyak transistor), arus kolektor Ic jauh lebih besar daripada arus basis Ib.
Tegangan antara terminal kolektor dan emitor (Vce) diberikan oleh hubungan:
Tegangan ini merupakan selisih antara tegangan suplai dan penurunan tegangan pada resistor kolektor (Rc) yang disebabkan oleh arus kolektor Ic.
Jika tegangan basis-emitor (Vbe) melebihi nilai ambang batas (sekitar 0.7V untuk transistor silikon), transistor akan berada dalam mode aktif, dan arus kolektor akan mulai mengalir, sehingga transistor dapat digunakan sebagai penguat.
Pada fixed bias, transistor bekerja dalam mode aktif, yaitu ketika Vbe cukup untuk membuka junction basis-emitor, memungkinkan arus kolektor untuk mengalir sesuai dengan arus basis yang ditentukan oleh tegangan tetap yang diberikan ke basis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar